Selasa, 03 November 2009

CINTA TERLARANG ANTARA AKU DENGAN SIDIA

CINTA TERLARANG

Di sutau malam yang dingin hujan yang membasahi setiap jalan yang aku lewati dengan sepeda dan angin bertiup sepoi-sepoi seakan membuat tubuhku merasa mengigil. Aku menyusuri setiap jalan yang kulalui dengan tubuh yang kedinginan karena suasana malam yang dingin. Aku berencana mau kerumah temanku anis, dia temanku dari SD sampai sekarang masih selalu bisa bersama. Aku main kerumahnya karena mau tahu apa yang dia bawa untuk bekal pikniknya ke yogyakarta besok sedangkan aku sudah membeli bekal untuk ke lima kaum. Tapi ternyata si Anis belum beli, akhirnya aku antar dia beli bekal buat besok.

Saat aku mengantar dia, aku melihat seorang pria yang sedang duduk bersama temannya sambil memegang handphone dia melihatku terus, tapi aku tidak melihatnya. Aku terus berjalan tanpa melihat dia walaupun dia terus melihatku.

Di pagi yang cerah suara burung yang merdu membuat hatiku semakin semangat menjalani aktivitas hari ini. Aku bersiap-siap untuk berangkat piknik ke yogyakarta. Setelah sampai di sekolah aku melihat 2 bis pariwisata yang akan dipakai buat piknik ke yogyakarta. Aku memilih tempat duduk tengah yang aku tempati bersama Anis. Disaat bis mulai berangkat, aku dan Anis cerita-cerita tentang masalahku dan masalahnya. Anis bicara sesuatu
"ca, tadi malam Putra minta no. hpmu tapi temenya yang suruh minta no. hpmu lewat aku" Anis memberitahuku kalau pria yang tadi malam melihatku terus mau minta no. hpku tapi lewat temannya. Saat itu aku sudah pulang. Tapi aku sudah kenal dia, dia teman ku dl waktu kecil tapi dia tidak kenal sama aku karena dulu aku pernah mengagumi dia, rasanya aku ingin dekat sama dia tapi aku malu dan sekarang aku bisa kenal lebih jauh tentang dia. aku befikir ini mungkin saatnya aku bisa lebih dekat sama dia. Akhirnya aku mau ngasih nomor hpku.

keesokan harinya aku menerima sms dari dia dan aku membalasnya. Selama satu bulan lebih aku sering smsan sama dia, saat kita bertemu langsung rasanya aku cangung banget karena aku tidak pernah ngomong langsung sama dia.
Dan saat aku makan malam sama dia, duch rasanya.... kayak mimpi aku bisa makan malam berdua sama dia. Dia selalu saja memujiku, wah..... aku jadi malu banget!

Sehabis makan malam kita ngobrol-ngobrol dirumahku sambil ketawa-ketawa. Saat asyik ngobrol sama dia windi datang. Windy itu temen SDnya sekaligus tetanggaku. Dia orangnya cerewet banget jadi dia ikut meramaikan suasana.

"wah udah pacaran nich, makan-makannya donk" windy bicara

"nggak koq kita cuma teman" aku dan putra hanya tersenyum saja

"pacaran juga gak apa-apa koq"

"hehehe............"

"ya gak tau y?"

setelah kita lama ngobrol dan windypun sudah pulang, tapi si putra belum pulang. Ditengah-tengah pembicaraanku sama dia tiba -tiba dia terdiam sejenak dia mau ngomong sesuatu yang penting.

"ca, boleh nggak aku tanya sama kamu?"

"boleh, ada apa putra?'

"Sebenarnya aku suka sama kamu. Kamu mau nggak jadi pacarku?"

Aku kaget banget mendegar ucapanya dan aku hanya terdiam sejenak. Tak kusangka dia akan mengatakan cinta padaku. Aku seneng banget... nggak menyangka dan akhirnya aku bicara

"Ya, aku mau jadi pacarmu."

"Sungguh kamu mau jadi pacarku" putra menyaut

"Sungguh aku mau jadi pacarmu" dan akhirnya aku menerima dia sebagai pacarku.

Aku senang sekali karena aku sudah jadi pacarnya. Yang dulu aku puja dan ingin dekat dengan dia dan sekarang dia jadi pacarku, ohh,,,,,, my god!!!! sungguh aku tak menyangka ini seperti impian yang terwujud.

Hari-hari yang kulalui sekarang beda dengan yang dulu setelah aku pacaran sama dia. Dia sering sekali kasih perhatian sama aku hampir tiap hari dia tidak lupa tanya kabarku.
setelah kujalani hubungan ini semakin lama ada saja masalah yang kuhadapi disaat putra menjemputku habis pulang kerja tak kusangka kalau ayahnya lihat aku sama dia.
malamnya putra cerita kalau ayahnya tau dia menjemputku. Dia di introgasi sama ayahnya dan ayahnya tidak setuju kalau dia pacaran dulu. Dia disuruh memilih pacaran atau kuliah kalau kamu pilih pacaran mendingan kamu nggak usah kuliah. Disaat itulah aku merasa shock banget mendengar ceritanya. Aku menangis aku nggak tau apa yang harus aku lakukan. Ini serasa menyakitkan hati.
keesokan harinya aku dan dia ketemu membahas masalah itu. aku tanya sama dia
gimana ceritanya? koq ayahmu bisa tau kemaren

Dia akhirnya ngomong "Aku juga nggak tau kenapa ayahku bisa tau. Katanya dia dikasih tau sama orang"

"Dan sekarang maumu gimana?" aku bicara dengan perasaan yang kacau balau

ya gmn ya!! aku mau ngomong ini tapi sulit untuk bicaranya aku nggak mau ini terjadi aku masih sayang sama kamu tapi gmn lagi aku nggak bisa ngejalanin hubungan ini

ya terus gmn?? aku terus mendesaknya tuk bicarakan sebenarnya

akhirnya dia angkat bicara
mending kita putus aja, ngak apa-apakan kalau kita putus???

akupun termenung, terdiam mendengar kata-kata yang barusan keluar dari mulut dia dan tanpa kusadari air mataku menetes.
rasanya aku ingin lari dan menjauh dari masalah yang membuatku seperti ini. Aku tidak bisa ngomong aku hanya bisa menangis, menangis dan menangis......... di depan dia
dia melihatku terus, dia merasa bersalah banget kenapa ini harus terjadi. Tanpa kusadari dia juga meneteskan air mata, kulihat dia menangis.

Hari-hari kulalui sekarang sudah nggak seindah yang dulu lagi. Nggak ada seseorang yang bisa buat hari-hariku indah yang bisa buatku tertawa nggak ada lagi. Kini aku hanya bisa merenung dan bersedih. Tapi setelah kita putus dia masih sering menghubungiku, dia tidak bisa melupakanku sama seperti aku yang nggak bisa melupakannya.
lama-kelamaan dia g bisa ngejalanin hubungan pertemanan ini dan dia memutuskan untuk balikan lagi sama aku ya walaupun hanya backstreet tapi nggak apa-apa karena kita masih sayang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar